BAB 10
MEDIA LINI BAWAH
KALANGAN
praktsi periklanan menggunakan istilah media lini bawah untuk membedakannya
dengan media-media lini atas. Sedangkan beberapa penulis terkemuka memasukkan
unsur-unsur dalam media lini bawah sebagai alat bantu promosi penjualan. Media
yang digunakan dalam media lini bawah adalah sebagai berikut:
1.
Pameran
2.
Direct Mail
3.
Point of purchase
4.
Merchandising Schemes
5.
Kalender
PAMERAN
Pameran
umumnya terdiri dari 2 jenis, yakni pameran sambil berdagang dan pameran tanpa
berdagang. Namun akhir-akhir ini para produsen telah memanfaatkan peranan
pameran sebaik-baiknya untuk menjaring calon pembeli. Di tempat itu calon
pembeli dapat melihat-lihat sambil membeli secara eceran. Meski sasaran pameran
mungkin bukan pembeli eceran, kehadiran pengunjung umum yang datang untuk
sekadar melihat-lihat terkadang ingin memiliki barang yang dipamerkan. Dalam
hal semacam ini, jika produsen menolak untuk menjual barangnya, calon pembeli
akan sangat kecewa.
Di
dalam dunia perdagangan dewasa ini , pameran mempunyai dua fungsi, yaitu:
o Sebagai tempat pengusaha, baik
dari dalam maupun luar negeri, memamerkan hasil produksinya.
o Sebagai tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli.
Dewasa
ini penyelenggaraan berbagai pameran produksi dan perdagangan telah sangat
maju, mulai dari lobi-lobi hotel hingga gedung-gedung berukuran besar dan
berskala internasional.
Ada
beberapa bentuk pameran, yakni:
1. General
Fairs Horizontal Fairs), pameran
ini mencakup berbagai macam komoditi, seperti komoditi pertanian, industri,
kerajinan, mesin-mesin industri kimia, peralatan rumah tangga, barang-barang
konsumsi, dan sebagainya. Biasanya diselenggrakan alam tempo yang cukup lama.
2. Specialized
Show ( Vertical Fairs). Pameran
ini khususnya menampilkan hasil produksi dari suatu industri tertentu. Umumnya
berlangsung singkat dan hanya dibuka untuk tamu-tamu tertentu yang mempunyai
minat serius.
3. Consumers
Fair. Pameran
ini biasanya menampilkan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Tidak heran
bahwa pameran ini banyak dikunjungi masyarakat awam.
4. Solo
Exhibition.
Pameran ini diselenggarakan atas inisiatif seorang pengusaha atau produsen,
kelompok usaha, atau pemerintah untuk memamerkan hasil produksinya kepada
golongan masyarakat yang berminat. Biasanya pameran jenis ini diselenggarakan
di hotel-hotel berbintang atau suatu aula pameran tertentu dan dilakukan secara
tunggal.
Pameran-pameran
seperti ini amat bermanfaat untuk:
o Saling menjajaki antara
produsen-penyalur-calon pembeli
o Saling mempelajari aktivitas
pesaing
o Memberi percontoh dan berdialog
langsung dengan calon pembeli
o Mencari partner usaha
o Mempelajari metode penjualan dan
promosi
o Melakukan penjualan
Karena
antara lain bertujuan untuk menjangkau konsumen dalam jumlah yang cukup besar,
maka jenis aktivitas ini biasanya juga dapat ditangani oleh suatu biro iklan
yang bekerja untuk kepentingan kliennya. Untuk itu dibutuhkan sejumlah
informasi tentang:
1. Luas daerah yang dijangkau oleh
pameran tersebut, dalam arti dapat menjangkau pengunjung dari daerah mana saja
(lokal, regional, nasional, atau global).
2. Jenis produk yang dipamerkan dan
siapa saja pesaing yang turut berpartisipasi dalam pameran tersebut.
3. Reputasi pihak penyelenggara
pameran.
4. Jumlah pengunjung yang datang
pada pameran-pameran sebelumnya, golongan masyarakat mana saja (demografik dan
psikografik) dan dari negara mana saja.
5. Persentase pengunjung yang
merupakan pembeli potensial.
7. Luas stan yang disediakan dan
bagaimana pengaturan lokasinya.
DIRECT MAIL
Thomas
Russell dan Ronald Lane dalam Kleppner’s
Advertising Procedure menyebutkan bahwa direct
mail termasuk dalam kategori
periklanan tanggapan langsung, yakni segala bentuk advertensi yang digunakan
untuk menjual barang secara langsung kepada konsumen, apakah melalui surat,
kupon yang disebarkan di berbagai media cetak, atau melalui telepon.
Dewasa ini promosi dengan
menggunakan surat yang dikirim langsung ke masing-masing alamat calon pembeli
telah semakin banyak digunakan di Indonesia. Berbeda dengan di negara-negara
maju yang telah menggunakannya, maka di Indonesia cara-cara ini baru beberapa
bulan belakangan ini dikenal. Beberapa perusahaan yang secara khusus melayani
jasa ini tumbuh degan pesat. Mereka menghimpun data dari berbagai sumber yang
meliputi nama dan alamat berbagai kelompok masyarakat seperti, dokter (umum dan
spesialis), pengacara, ekonom, psikolog, sosiolog, pengusaha, manajer keuangan,
manajer sumber daya manusia,manajer produksi, sekretaris, akuntan, dan lain
sebagainya. Mereka juga mencatat nama dan alamat direktur BUMN dan
manajer-manajer koperasi. Demikian juga nama dan alamat mereka yang tinggal di daerah
elite sampai daerah hunian baru yang memiliki daya beli.
Menurut American of Advertising Agencies, periklanan direct mail menawarkan beberapa keuntungan yakni :
1. Selektif. Media ini mampu
menjangkau kelompok konsumen tertentu yang dapat dipilij sesuai dengan
kepentingan sasaran pasar. Sasaran kahalayak dapat di pilih menurut profesi,
daya beli, lokasi tempat tinggal atau perkantoran, jenis kelamin, usia, dan
sebagainya.
2. Ideal. Untuk mendapat tanggapan
yang segera, media ini dapat disisipi formulir yang mudah diisi berikut amplop
dan stempel perangko berlangganan agar calon pembeli dapat segera mengirim
balasan.
3. Pengaruh personal. Pesan akan
dibaca oleh calon pembeli tanpa ada pesaing atau pesan-pean interupsi. Seseorang
yang dikirimi surat umumnya merasakan sentuhan personal, yakni merasa dikenal
dan diperhatikan. Bagi orang-orang tertentu, ini adalah suatu kesenangan
tersendiri.
4. Fleksibel. Pengiklanan dapat
menentukan sendiri luas ruang kertas yang ingin di cetak dan diedarkan tanpa
tergantung pada pihak ketiga, dalam hal ini pemilik media.
5. Dapat diukur. Dengan media ini
dapat diukur berapa banyak calon pembeli dan berapa banyak yang memberikan
tanggapan.
Di samping sejumlah kekuatan di
atas, ada beberapa kelemahan direct mail tertentu
seperti :
1. Direct
Mail yang datang bertubi-tubi ke sdatu calon
pembeli dapat dianggap sebagai sampah.
2. Sensor dari sekretaris. Pengusaha
atau manajer yang sibuk biasanya sulit ditembus dengan direct mail. Surat-surat yang masuk akan disortir oleh sekretaris,
dan mereka akan memasukkan lembaran-lembaran promosi ke kotak sampah.
3. Alamat calon pembeli yang
berpindah-pindah kadang kala tidak segera diketahui oelh perusahaan pengirim.
Berkenaan dengan program kampanye
ini, maka hal yang terp[enting adalah menyeleksi daftar alamat. Alamat yang
dimiliki harus dikoreksi setiap ernam bulan agar mereka yang pindah alamat,
pindah kantor, meninggal dunia, dan sebagainya, dapat dikoreksi. Data baru ini,
biasanya dapat diperoleh dari berbagai asosiasi profes, ikatan alumni suatu
perguruan tinggi, atau buku telepon, dan lainnya.
POINT OF PURCHASE
Pertempuran di antara para
produsen di berbagai media llini atau akhirnya sangat di tentukan oleh
penerimaan calon pembeli di lapangan. Untuk itu para ahli pemasaran berjuang
keras untuk memperoleh tempat yang layak di setiap jalur distribusi. Mereka menuntut
ruang yang lebioh besar di tempat-tempat menonjol yang mampu menarik perhatian
calon pembeli. Dalam banyak hal, penerimaan para penjual terhadap suatu produk
sangat dipengaruhi oleh gaung yang bergema dari iklan yang disebar di media
lini atas serta kecepatan perputaran produk di atas rak-rak distribusi.
Maka pertempuran di atas rak tiap
toko atau pasar swalayan akan semakin
meriah manakala konsumen menyaksikan tampilnya berbagai display yang
menarik. Dengan display yang menarik itu sering dikatakan bahwa point of purchase memiliki khalayak sasaran yang “terpasung” di
tempat-tempat penjualan. Dan sebuah studi menunjukkan ada sejumlah besar
konsumen yang membeli di tempat tanpa brpikir sebelumnya. Jadi, point of purchase mampu menjadikan
dirinya sebagai impuls yang merangsang pembelian.
Point
of purchase = display untuk mendukung penjualan
Kristina Cannon Bonventre
mendefinisikan point of purchase sebagai
subseksi dari elemen-elemen advertensi dan promosi dari bauran pemasaran. Fungsinya
adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi. Dalam pengertian
memberi petunjuk lebih detail. Informasi umum y6ang diperoleh pada media luar
ruang telah membawa calon pembeli ke suatu lokasi tertentu untuk berbelanja. Di
dalam toko, display yang dipajang menuntunnya pada produk yang
dicari agar tidak main mata dan tergoda oleh produk lain yang disajikan dengan
sangat “genit”.
2. Mengingatkan. Media ini berfungsi
mengingatkan konsumen yang sudah di pengaruhi oleh berbagai media lain seperti
surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Cara ini menimbulkan kesadaran atas
produk yang ditawarkan dan membantu penjualan pada masa mendatang.
3. Membujuk. Menjual features suatu produk meliputi upaya memberikan
sejumlah alasan mengapa produk ini dibutuhkan. Media ini juga bisa membantu
membujuk konsumen untuk membeli secara langsung.
4. Menjajakan. Fungsi yang terakhir
adalah sajian pri=oduk itu sendiri. Display
yang menarik umumnya menimbulkan prhatian, di samping merangsang calon
pembeli untuk memeriksa barang yang ditawarkan dan melihat penampilan produk
tersebut. Bagi kebanyakan orang, “feeling
is believing”.
Bentuk-bentuk display yang biasa digunakan adalah:
1. Wire
stands : rak
untuk buku.
2. Dumpers/dump bins :gantungan untuk makanan kaleng.
3. Dispenser
packs/display outer : tempat untuk barang yang kecil.
4. Display
stands and cases:
display untuk arloji.
5. Trade
figure:
grafik-grafik.
6. Small
poster: display
untuk dipasang di pintu dan jendela atau dinding.
7. Models: model statis atau bergerak.
Dewasa ini display yang digunakan dalam point
of purchase sudah ditingkatkan fungsinya, dari sekedar menarik perhatian
menjadi tempat yang dapat menjaga suhu, misalnya untuk minuman atau
obat-obatan, dan pemberi variasi dalam penampilan. Di samping itu ada juga
iaudio point of purchase, yakni rekaman yang diputar-putar di toko-toko yang
memuat iklan ringan disertai musik dan jingles.
MERCHANDISING
SCHEMES
Berbeda dengan point of purchase yang digunakan untuk “menggiring”calon
pembeli mempelajari produk yang ditawarkan pada outlet tempat produk
ditawarkan, merchandising schemes berusaha mempertahankan pembelian lewat
celah-celah yang dilupakan. Dengan ini konsumen berbelanja diberikan hadiah
ekstra, potongan harga yang dicetak pada kemasan, persaingan (mengisi formulir
yang dilampiri potongan kemasan), premium
offers (harga khusus yang diberikan kepada orang yang berbelanja dengan
membawa potongan koran), dan kupon hadiah yang dapat langsung ditukarkan.
Cara ini diberikan secara
temporer untuk menghadapi, persaingan dan mempertahankan penjualan pada
konsumen yang sudah ada.
KALENDER
Kalender adalah suatu satu media
lini bawah yang sangat populer. Orang menggunakan kalender bukan semata-mata
untuk referensi penanggulan, melainkan juga untuk membuat janji, catatan-cacatan,
dan bahkan merekam sesuatu.
Salah satu keunggulan kalender
adalah karena barang ini dibutuhkan oleh konsumen. Menjelang akhir tahun calon
pembeli biasanya mendatangi para penyalur dan relasinya untuk memperoleh
kalender. Kalender yang didesain menarik juga akan berfungsi sebagai hiasan. Biasanya
orang-orang tertentu akan mengalami kebanjiran kalender. Dan kalender yang tidak
menarik, antara lain karena dibuat dari bahan tidak bermutu, biasanya segera
disingkirkan.
Kalender dapat dibedakan atas
kalender meja, kalender dompet, kalender buku (agenda), kalender dinding,
kalender perdagangan, dan kalender harian. Biasanya kalender yang diberikan
untuk kalangan bisnis, karena umumnya dipasang di ruang-ruang kerja, didesain
secantik mungkin dengan logo produk sekecil mungkin. Cukup dengan memberikan
identitas perusahaan, dan orang diharapkan sudah tahu siapa sponsor kalender tersebut.
Sedangkan kalender yang didesain untuk para penyalur atau pedagang untuk
dipasang di toko-toko atau restoran, didesain sedemikian rupa agar tampak
mencolok dan mudah dikenal orang.
Selain bentuk-bentuk di atas
masih ada banyak bentuk lain yang dapat dikategorikan sebagai media lini bawah.
Pemberian berbagai bentuk hadiah jam dinding, asbak, gantungan kunci, dan
berbagai suvenir lainnya adalah bagian dari media ini.
KESIMPULAN
Media Lini
bawah adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat
retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya
aware dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan
konsumen dan lain-lain. Media
yang digunakan dalam media lini bawah adalah sebagai berikut:
1.
Pameran
2.
Direct Mail
3.
Point of purchase
4.
Merchandising Schemes
5.
Kalender
Pameran mempunyai dua fungsi,
yaitu: Sebagai tempat pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri, memamerkan
hasil produksinya dan Sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pameran
memiliki beberapa bentuk yaitu, General Fairs, Specialiized Show, Consumers
Fair, dan Solo Exhibition. Banyak sekali manfaat dari pameran ini.
Selain pameran ada pula Direct
Mail, yaitu promosi dengan menggunakan surat yang dikirim langsung ke
masing-masing alamat calon pembeli. Dalam promosi ini, penjual dapat memasarkan
produknya melalui surat-surat. Keuntungan yang ditawarkan dalam direct mail
adalah seletif, ideal, pengruh personal, fleksibel dan dapat di ukur.namun,
selain memiliki keuntungan, direct mail juga memiliki kelemahan yang wajar pada
umumnya. Dalam direct mail, alamat harus dikoreksi setiap enam bulan agar
mereka yang pindah alamat, pindah kantor, meninggal dunia, dan sebagainya.
Adapula Point of Purchase, dalam
point of purchase harus memiliki display yang menarik, karena di sini display
yang mendukung semua penjualan. Fungsi dari point of purchase adalah memberikan
informasi yang lebih detail, mengingatkankonsumen yang telah dipengaruhi oleh
berbagai media lain, membujuk dan menjajakan.
Merchandising schemes berusaha
mempertahankan pembelian lewat celah-celah yang dilupakan. Dengan ini konsumen
berbelanja diberikan hadiah ekstra, potongan harga yang dicetak pada kemasan,
persaingan (mengisi formulir yang dilampiri potongan kemasan), premium offers (harga khusus yang
diberikan kepada orang yang berbelanja dengan membawa potongan koran), dan
kupon hadiah yang dapat langsung ditukarkan.
Kalender adalah suatu satu media
lini bawah yang sangat populer. Orang menggunakan kalender bukan semata-mata
untuk referensi penanggulan, melainkan juga untuk membuat janji, catatan-cacatan,
dan bahkan merekam sesuatu. Kalender dapat dibedakan atas kalender meja,
kalender dompet, kalender buku (agenda), kalender dinding, kalender
perdagangan, dan kalender harian. Biasanya kalender yang diberikan untuk
kalangan bisnis, karena umumnya dipasang di ruang-ruang kerja, didesain
secantik mungkin dengan logo produk sekecil mungkin.
gioco digitale - stillcasino.com
BalasHapusgioco digitale - stillcasino.com. Check 1XBET the latest gioco digitale gioco digitale results for GISO, GIOSO rb88 and more at stillcasino.com.
Best slot machines in Las Vegas, NV - Dr.MCD
BalasHapusLas Vegas Casino is located inside the resort. The entire 안양 출장샵 structure 순천 출장마사지 of 포항 출장안마 the resort has been built to 안산 출장샵 a height of 제천 출장마사지 2,600 feet (3,800 m).